Konsep dan Macam Pengembangan Digitalisasi pada Unit Operasi Transmisi

Brilian Aulia
4 min readDec 30, 2021

--

Seri-4 #SharingAja

Penggambaran Jaringan Transmisi

Jaringan sistem transmisi listrik merupakan sistem yang berfungsi untuk mengalirkan listrik dari pembangkit ke gardu listrik utama (main substation). Umumnya, pembangkit listrik dan substation terpisah dengan jarak yang cukup jauh, kemudian listrik ditransmisikan melalui overhead lines atau yang dikenal dengan sebutan SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) yang mana listrik tegangan tinggi dari unit pembangkit lalu melalui SUTET tersebut dengan pedoman Dua parameter yang menentukan daya listrik adalah tegangan dan arus seperti pada persamaan: Daya = Tegangan x Arus. Dengan demikian, dengan nilai daya tertentu, apabila tegangan rendah, maka arus listrik tinggi.

Berikut merupakan macam penerapan digitalisasi yang bisa diaplikasikan pada unit transmisi daya antara lain ;

  • Perangkat DSS (Decision Support System)

Merupakan suatu alat yang mana secara umum berguna untuk analisis, simulasi, perencanaan, dan pengoperasian pemeliharaan dan pelayanan pelanggan pada sistem distribusi tenaga listrik (EPDS). Tujuan utama DSS adalah untuk meningkatkan proses pengambilan keputusan melalui alat visualisasi dan simulasi kasus nyata di EPDS, untuk memungkinkan perencanaan yang lebih baik dalam jangka pendek, menengah, dan panjang.yang mana dikendalikan secara online oleh operator sehingga data tersebut bisa dimonitor.

  • Online Monitoring Trasformator (OMT)

Pada unit transmisi khususnya gardu indu terdapat banyak transformator yang mana berfungsi mentransfer dan menurunkan atau menaikkan tegangan listrik untuk unit distribusi sesuai kebutuhan diwilayah tersebut. Online monitoring dalam hal ini untuk Analisis Data Suhu, Tegangan, dan Arus pada Transformator Distribusi sehingga hasil analisis tersebut bisa dimonitoring,ditingkatkan,dan meninimalisir kesalahan atau kerusakan dengan HMI (Human Machine Interface) pada bagian control room

  • Digital Fault Recorder

Perangkat elektronik cerdas yang mengambil sampel data biner selama transien sistem tenaga, menggunakan komunikasi untuk mengambil kesalahan, gangguan, dan urutan catatan peristiwa, yang ditangkap oleh relai proteksi.Yang mana data perekaman tersebut disimpan dalam server yang terintegrasi dan bisa digunakan pengolahan data sehingga bisa untu bahan evaluasi dan predisi kondisi kedepan.

  • Relay Protection Data Information System (RTD)

Peralatan proteksi diperlukan untuk mendeteksi dan mengisolasi kesalahan dari sistem. Relai proteksi mendeteksi kesalahan dengan membandingkan kuantitas (dan sudut dalam beberapa kasus) dari arus atau tegangan rangkaian primer dengan pengaturan yang telah ditentukan sebelumnya berkaitan dengan sistem tenaga dikumpulkan oleh peralatan di berbagai gardu induk dan pembangkit listrik. Peralatan sistem kontrol terdistribusi memungkinkan akuisisi data jarak jauh.

  • SCADA dalam EMS

Sistem SCADA dengan EMS bertujuan untuk membantu perusahaan listrik mendapatkan sistem pengoperasian optimum sesuai dengan berbagai kenyataan kekurangan-kekurangan maupun segala kelebihan yang terdapat pada sistem tenaga listrik tersebut.Perancangan SCADA (Supervisory Control And Data Acquisistion) System Untuk EMS (Energy Management System) Dengan Menggunakan Industrial Application Server. Untuk mencapai sistem pengendalian sesuai dengan kriteria-kriteria di atas maka suatu sistem pengendalian tenaga dilengkapi dengan perangkat-perangkat SCADA. Perangkat ini digunakan sebagai sarana untuk dapat memantau dan mengendalikan sistem tenaga secara terpusat dari pusat pengendalian.

Penggunaan dan penerapan digitalisasi sistem transimisi di Unit Induk bermanfaat dalam kefektifan biaya dan operasi dan juga hasil proses lebih optimal sehingga sistem bersifat digital ini lebih baik dari pada penggunaan sebelumnya yaitu secara analog ataupun manual dalam pengoperasisan sistemnya dan juga sistem keelektrisikan untuk pengontrolan centernya.

Dalam studi kasus macam pengaplikasian digitalisasi transmisi tersebut inovasi lanjutan secara singkat yang mana penggunaan dengan sistem Big Data contoh aplikasinya sebagai pengembangan teknologi Cloud Digital meliputi beberapa use case utama, di antaranya grid operations ,smart matering , dan database Integration pada unit transmisi yang mana dari data lapangan yang ada kita dapat melakukan pemodelan sehingga kita dapat mengetahui langkah preventif dan prediktif dalam hal monitoring suatu instrument secara berkala dan hasilnya akan jauh lebih optimal dan efisiensi kerja lebih baik.yang mana secara umum dari ide tersebut digambarkan seperti berikut ini :

Arsitektur Umum dalam Proses Digital Transimis

Basis data yang terintegrasi dikelola dengan baik sesuai ketentuan yang saling berhubungan sehingga mudah untuk dikelola. Melalui manajemen ini, pengguna dapat mencapai keberhasilan dalam mencari informasi, menyimpan informasi, dan mengalalisis informasi. Basis lain dari database adalah sistem yang berfungsi sebagai kumpulan file, tabel, atau arsip yang terhubung dan disimpan di berbagai data pada perangkat transmisi di suatu wilayah gandu induk tersebut.

Terdiri dari 4 komponen utama :

  • Pengguna/User
  • Perangkat Keras
  • Perangkat Lunak
  • Basis Data
Konsep Aplikasi Data Besar non-listrik dan listrik di jaringan pintar

Big Data merupakan teknologi yang dibangun di atas tiga dimensi, yaitu Volume, Velocity, dan Variety of data counterparts. Volume di sini mengacu pada data besar yang dimilikinya. Kecepatan mengacu pada kecepatan data. Varietas mengacu pada banyak jenis data yang dikelola. Big Data muncul berdasarkan data dasar yang besar dan beragam jenisnya. Varietas mengacu pada banyak jenis data yang dikelola. Big Data muncul berdasarkan data dasar yang besar dan beragam jenisnya.

Dalam hal big-data memiliki potensi untuk membuka peluang terobosan baru di sektor jaringan listrik yang meningkatkan banyak keuntungan teknis, sosial, dan ekonomi.Permasalahan transmisi data dalam sistem pemanen energi dengan kapasitor untuk memasok energi di mana tingkat penerimaan energi bervariasi dari waktu ke waktu. Tingkat penerimaan energi lebih lambat ketika kapasitor menerima lebih banyak energi. Berdasarkan karakteristik ini, kami mempelajari masalah bagaimana mengirimkan lebih banyak data ketika waktu penerimaan energi tidak kontinu. Potensi yang saat ini belum dimanfaatkan dalam menerapkan ilmu data besar untuk perencanaan dan pengoperasian jaringan listrik yang lebih baik adalah tugas yang sangat menantang dan membutuhkan upaya yang signifikan dari segala arah. industri memanfaatkan data untuk mendorong efisiensi, keandalan, ketahanan, dan hasil yang lebih baik bagi pelanggan dengan satu kesamaan proaktif dalam pendekatan mereka.

--

--